Parem untuk Mbok Sri, Wujud Kasih Sayang Among Tani Gunungkidul kepada Sosok “Penjaga” Hasil Bumi

Parem untuk Mbok Sri, Wujud Kasih Sayang Among Tani Gunungkidul kepada Sosok “Penjaga” Hasil Bumi

Menjelang hari raya panen padi, beragam persiapan dilakukan para petani di Gunungkidul. Mulai dari ngasah arit, gathul, membuat tali dari bambu, mempersiapkan armada, hingga menggelar tradisi tertentu. Salah satu adat-istiadat sebelum memanen padi yang biasa dilakukan petani di Bukit Handayani adalah mengirim parem untuk Mbok Sri (Dewi pelindung hasil bumi, khususnya padi).
Reyog Dhodhog Gunungkidul: Antara Ingatan, Tradisi, dan Esensi yang Harus Dilestarikan

Reyog Dhodhog Gunungkidul: Antara Ingatan, Tradisi, dan Esensi yang Harus Dilestarikan

Reyog berasal dari kata “Rog,” yang memiliki kesamaan arti dengan “Reg” dan “Yog,” yakni bergerak atau berguncang. Nama Reyog Dhodhog atau Reyog Prajuritan diambil dari karakteristik tokoh, koreografi, dan alat musik pengiringnya. Kata “Dhodhog” merujuk pada kendhang Dhodhog, instrumen khas yang menjadi pengiring utama dalam pertunjukan ini. Kendang Dhodhog adalah beduk kecil berbahan kayu jati, yang hanya satu sisinya saja yang ditutupi kulit.